LAPORAN
PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR
“FUNCTION
GENERATOR”
DISUSUN OLEH:
DODI
SETIAWAN PUTRA
ANGGOTA
KELOMPOK:
1.
RIZCYANI PUTRI
2.
UTARI PERISMA DEWI
PROGAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
I.
JUDUL : FUNCTION GENERATOR
II. TUJUAN : a. Mengenal bagian-bagian function generator dan fungsinya
b. Menyelidiki
hubungan frekuensi dan output yang terbentuk
III. DASAR TEORI
Function
generator adalah sebuah instrumen yang memberikan suatu pilihan bentuk
gelombang yang frekuensi-frekuensinya dapat diatur sepanjang suatu rangkuman
yang keluar. Suatu Hertz sampai beberapa ratus kilo Hertz. (Cooper, 1994: 331)
Prinsip
kerja alat ini adalah ketika alat tersebut diberi satuan dari catu daya maka
arus tersebut akan diubah oleh osilator IC No-966. Karena itu praktikum
dibutuhkan sinyal maksimal 1 MHz. Frekuensi output sinyal sinusoida alat ini
dapat diatur oleh Potensiometer. ( Aditya, 2013: 1)
Function
generator digunakan sebagai sumber sinyal frekuensi untuk menggetarkan Inud
Specker. Frekuensi getaran dan Induspecker dapat diubah sesuai dengan output
function generator. (Isa, 2011: 19)
These,
then are arbility function generators the problems to apply such circuits to
devels which will perform with a such high seed snalor computer. Requements of
the function generator. (James, 1950: 5)
Terkadang
untuk keperluan tertentu diperlukan penghasilan listrik arus searah (Generator
DC). Generator DC mirip dengan generator AC yang ditambah suatu komutator
(Cincin belah) dan sikat output dari generator DC ini berupa arus searah. Hal
ini dapat di mengerti dengan mengikat bahwa kerja meter. (Surya, 2009: 230)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Function Generator
2.
Osiloskop
3.
Probe
V. PROSEDUR KERJA
1.
Siapkan AFG dan osiloskop dalam kondisi baik.
2.
Kalibrasi Osiloskop sesuai penuntun.
3.
Hubungkan kedua probe dari AFG dan CRO
4.
Gunakan Frekuensi 50 Hz, 180 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz.
6.
Gambarlah grafik hubungan F dan Output yang dibentuk.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil
NO
|
Frekuensi
|
Vpp
|
1.
|
50 Hz
|
4,2
|
2.
|
100 Hz
|
0,6
|
3.
|
300
Hz
|
0,4
|
4.
|
500
Hz
|
0,3
|
5.
|
1000
Hz
|
0,1
|
6.2 Pembahasan
Pada
percobaan kali ini, praktikan akan meneliti sesuai dengan tujuan yaitu
menyelidiki hubungan frekuensi dan output yang terbentuk, dan percobaan
dilakukan sebanyak 5 kali dengan frekuensi yang berbeda-beda yaitu 50 Hz, 100
Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz. Function generator adalah sebuah instrumen
terandalkan yang memberikan suatu pilihan gelombang yang berbeda yang
frekuensinya dapat diukur sepanjang waktu suatu rangkuman yang lebar.
3
alat dan bahan yang digunakan yaitu generator function, osiloskop, dan probe.
Osiloskop dikalibrasi terlebih dahulu dengan nilai kalibrasi yaitu 2 V.
Kemudian kami hubungkan kedua kabel pada probe ke AFG dan CRO.
Untuk
percobaan mengamati gelombang yang pertama kami gunakan frekuensi 50 Hz dengan
time/DIV yaitu 5 s/m. Sementara Volt/DIVnya yaitu1 V/DIV. Gelombang untuk 50 Hz
ini kami gunakan sinyal sinusoida dengan panjang gelombang yaitu 4,2 cm.
Time/DIV
dan Volt/DIV yang kami gunakan untuk percobaan menggunakan frekuensi 100, 300,
500, dan 1000 sama dengan 50 Hz. Dari hasil data tersebut dapat dibuat
grafiknya sebagai berikut:
Pada
grafik dari hubungan frekuensi dengan Vpp dapat disimpulkan bahwa semakin besar
frekuensi yang kita gunakan maka semakin kecil panjang gelombang yang dibentuk.
Untuk mencari Vpp yaitu dengan menggunakan rumus:
Panjang
gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi. Hal ini dapat kita lihat
sendiri dari percobaan yang kami lakukan dan grafik yang telah kami buat.
Hubungan panjang gelombang dan frekuensi:
Pada
5 kali percobaan, kami menggunakan 2 jenis gelombang yaitu gelombang sinusoida
pada frekuensi 50 Hz dan gelombang gigi persegi pada frekuensi 100, 300, 500,
dan 1000 Hz.
VII KESIMPULAN
1. Function generator adalah salah satu alat ukur elektronik
yang menghasilkan atau membangkitkan gelombang berbentuk sinusoida, segitiga,
ramp, segiempat, dan bentuk gelombang pulsa.
2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen
luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai
kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil.
Tegangan keluaran gelombanng berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur
amplitudo.
VIII DAFTAR PUSTAKA
1. Aditya, Muhuta mur.2013.Pembangkit Listrik.Jakarta: Erlangga
2. Cooper, William.1994.Intrumentasi Elektronik dan Teknik
Pengukuran.Jakarta: Erlangga
3. Isa, Ahmad radzi.2011.Asas Intrumen dan Pengukuran Fizik.Malaysia:
Johor
4. James, Rusev.1950.Design and use of a Grased Diode type of
Function Generator.University of Wiscour: Madion
5. Surya, Yohanes.2009.Listrik dan Magnet.Tanggerang: PT.Kandel
IX LAMPIRAN HITUNG
Menghitung Vpp
1.
Untuk Vin = 5 volt dan
frekuensi 50 Hz
Vpp
= DIV x Vin
= 1 DIV x 5 volt
= 5 volt
2.
Untuk Vin = 5 volt dan
frekuensi 100 Hz
Vpp
= DIV x Vin
= 3,2 DIV x 5 volt
= 16 volt
3.
Untuk Vin = 5 volt dan
frekuensi 300 Hz
Vpp
= DIV x Vin
= 4,4 DIV x 5 volt
= 22 volt
4.
Untuk Vin = 5 volt dan
frekuensi 500 Hz
Vpp
= DIV x Vin
= 4 DIV x 5 volt
= 5 volt
5.
Untuk Vin = 5 volt dan
frekuensi 1000 Hz
Vpp
= DIV x Vin
= 4 DIV x 5 volt
= 20 volt
Catatan : 1 kotak = 1 DIV
` 1
garis = 0,2 DIV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar