Rabu, 24 Mei 2017

(TM3 PENGLAB) LAPORAN ALAT UKUR FUNCTION GENERATOR



LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR
“FUNCTION GENERATOR”


DISUSUN OLEH:
DODI SETIAWAN PUTRA

ANGGOTA KELOMPOK:
1. RIZCYANI PUTRI
2. UTARI PERISMA DEWI

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
 
I. JUDUL        : FUNCTION GENERATOR
II. TUJUAN   : a. Mengenal bagian-bagian function generator dan fungsinya
                          b. Menyelidiki hubungan frekuensi dan output yang terbentuk

III. DASAR TEORI
            Function generator adalah sebuah instrumen yang memberikan suatu pilihan bentuk gelombang yang frekuensi-frekuensinya dapat diatur sepanjang suatu rangkuman yang keluar. Suatu Hertz sampai beberapa ratus kilo Hertz. (Cooper, 1994: 331)
            Prinsip kerja alat ini adalah ketika alat tersebut diberi satuan dari catu daya maka arus tersebut akan diubah oleh osilator IC No-966. Karena itu praktikum dibutuhkan sinyal maksimal 1 MHz. Frekuensi output sinyal sinusoida alat ini dapat diatur oleh Potensiometer. ( Aditya, 2013: 1)
            Function generator digunakan sebagai sumber sinyal frekuensi untuk menggetarkan Inud Specker. Frekuensi getaran dan Induspecker dapat diubah sesuai dengan output function generator. (Isa, 2011: 19)
            These, then are arbility function generators the problems to apply such circuits to devels which will perform with a such high seed snalor computer. Requements of the function generator. (James, 1950: 5)
            Terkadang untuk keperluan tertentu diperlukan penghasilan listrik arus searah (Generator DC). Generator DC mirip dengan generator AC yang ditambah suatu komutator (Cincin belah) dan sikat output dari generator DC ini berupa arus searah. Hal ini dapat di mengerti dengan mengikat bahwa kerja meter. (Surya, 2009: 230)

IV. ALAT DAN BAHAN
  1. Function Generator
2. Osiloskop
3. Probe



V. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan AFG dan osiloskop dalam kondisi baik.
2. Kalibrasi Osiloskop sesuai penuntun.
3. Hubungkan kedua probe dari AFG dan CRO
4. Gunakan Frekuensi 50 Hz, 180 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz.
6. Gambarlah grafik hubungan F dan Output yang dibentuk.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil
NO
Frekuensi
Vpp
1.
50 Hz
4,2
2.
100 Hz
0,6
3.
300 Hz
0,4
4.
500 Hz
0,3
5.
1000 Hz
0,1

6.2 Pembahasan
            Pada percobaan kali ini, praktikan akan meneliti sesuai dengan tujuan yaitu menyelidiki hubungan frekuensi dan output yang terbentuk, dan percobaan dilakukan sebanyak 5 kali dengan frekuensi yang berbeda-beda yaitu 50 Hz, 100 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz. Function generator adalah sebuah instrumen terandalkan yang memberikan suatu pilihan gelombang yang berbeda yang frekuensinya dapat diukur sepanjang waktu suatu rangkuman yang lebar.
            3 alat dan bahan yang digunakan yaitu generator function, osiloskop, dan probe. Osiloskop dikalibrasi terlebih dahulu dengan nilai kalibrasi yaitu 2 V. Kemudian kami hubungkan kedua kabel pada probe ke AFG dan CRO.
            Untuk percobaan mengamati gelombang yang pertama kami gunakan frekuensi 50 Hz dengan time/DIV yaitu 5 s/m. Sementara Volt/DIVnya yaitu1 V/DIV. Gelombang untuk 50 Hz ini kami gunakan sinyal sinusoida dengan panjang gelombang yaitu 4,2 cm.
            Time/DIV dan Volt/DIV yang kami gunakan untuk percobaan menggunakan frekuensi 100, 300, 500, dan 1000 sama dengan 50 Hz. Dari hasil data tersebut dapat dibuat grafiknya sebagai berikut:
            Pada grafik dari hubungan frekuensi dengan Vpp dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi yang kita gunakan maka semakin kecil panjang gelombang yang dibentuk. Untuk mencari Vpp yaitu dengan menggunakan rumus:


            Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi. Hal ini dapat kita lihat sendiri dari percobaan yang kami lakukan dan grafik yang telah kami buat. Hubungan panjang gelombang dan frekuensi:


            Pada 5 kali percobaan, kami menggunakan 2 jenis gelombang yaitu gelombang sinusoida pada frekuensi 50 Hz dan gelombang gigi persegi pada frekuensi 100, 300, 500, dan 1000 Hz.

VII KESIMPULAN
1. Function generator adalah salah satu alat ukur elektronik yang menghasilkan atau membangkitkan gelombang berbentuk sinusoida, segitiga, ramp, segiempat, dan bentuk gelombang pulsa.
2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil. Tegangan keluaran gelombanng berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo.



VIII DAFTAR PUSTAKA

1. Aditya, Muhuta mur.2013.Pembangkit Listrik.Jakarta: Erlangga
2. Cooper, William.1994.Intrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran.Jakarta: Erlangga
3. Isa, Ahmad radzi.2011.Asas Intrumen dan Pengukuran Fizik.Malaysia: Johor
4. James, Rusev.1950.Design and use of a Grased Diode type of Function Generator.University of Wiscour: Madion
5. Surya, Yohanes.2009.Listrik dan Magnet.Tanggerang: PT.Kandel

IX LAMPIRAN HITUNG
Menghitung Vpp
1.      Untuk Vin = 5 volt dan frekuensi 50 Hz
Vpp = DIV x Vin
        = 1 DIV x 5 volt
        = 5 volt

2.      Untuk Vin = 5 volt dan frekuensi 100 Hz
Vpp = DIV x Vin
        = 3,2 DIV x 5 volt
        = 16 volt

3.      Untuk Vin = 5 volt dan frekuensi 300 Hz
Vpp = DIV x Vin
        = 4,4 DIV x 5 volt
        = 22 volt

4.      Untuk Vin = 5 volt dan frekuensi 500 Hz
Vpp = DIV x Vin
        = 4 DIV x 5 volt
        = 5 volt

5.      Untuk Vin = 5 volt dan frekuensi 1000 Hz
Vpp = DIV x Vin
        = 4 DIV x 5 volt
        = 20 volt

Catatan :    1 kotak = 1 DIV
`                 1 garis = 0,2 DIV
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar