Rabu, 24 Mei 2017

(TM4 PENGLAB) LAPORAN ALAT UKUR MULTIMETER



LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR
“MULTIMETER”


DISUSUN OLEH:
DODI SETIAWAN PUTRA

ANGGOTA KELOMPOK:
1. RIZCYANI PUTRI
2. UTARI PERISMA DEWI

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017

I. JUDUL       : PENGUKURAN MENGGUNAKAN MULTIMETER ANALOG DAN MULTIMETER DIGITAL
II. TUJUAN   : a. Melakukan observasi multimeter analog.
  b. Melakukan pengukuran  dengan multimeter sebagai   ohmmeter.
c. Melakukan pengukuran dengan multimeter sebagai voltmeter.
d. Melakukan pengukuran dengan menggunakan multitester sebagai voltmeter.
e. Melakukan penggukuran dengan menggunakan multimeter sebagai ampermeter.
f. Melakukan pengukuran hife transistor.

III. DASAR TEORI
            Ampermeter, voltemeter, dan ohmmeter semuanya menggunakan gerak d’arsonval. Perbedaan antara instrument  ini adalah rangkaian didalam mana gerak  dasar tersebut digunakan. Berarti adalah jelas bahwa instrument tunggal dapat direncanakan untuk melakukan ketiga fungsi perngukuran tersebut. Instrument ini dilengkapi dengan sebuah saklar untuk menghubungkan rangkaian-rangkaian yang sesuai kegerak d’arsonval tersebut multimeter atau volt-ohm miliampere (VOM) (David,1989: 79-80).
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus tersebut amperemeter. Untuk mengukur arus dalam suatu kawat kita biasanya harus memutus atau memotong kawat dan menyisipkan amperemeter supaya arus yang akan diukur melewati alat ini.
            Resistansi RA dari amperemeter harus jauh lebih kecil dari pada resistansi lain pada rangkaian. Jika tidak, kehadiran alat ini akan mengubah arus yang akan mengubah arus yang diukur. Alat untuk mengukur beda potensial disebut voltmeter. Untuk mengukur beda potensial antara sembarang dua titik pada rangkaian terminal-terminal voltmeter dihubungkan antara titik-titik itu tanpa memutus atau memotong kawat .
            Resistansi RU dari voltmeter harus jauh lebih besar dari pada resistansi  SI dari setiap elemen rangkaian dimana  akan  menjadi elemen rangkaian yang penting dan mengubah beda potensial yang akan diukur. Sering kali ada satu alat tunggal dikemas sedemikian rupa  dengan memakai sebuah saklar agar bisa berfungsi sebagai amperemeter atau voltmeter dan biasanya juga sebagai ohmmeter dirancang untuk mengukur resistansi dari elemen yang terhubung antara terminal-terminalnya. Alat semacam ini disebut multimeter (Halliday, 2010: 178-179)
            Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk  mengukur besar kuat arus yang melewati suatu rangkaian listrik. Biasanya pada ampermeter akan ditemukan tulisan amperemeter (A) miliampere (ma) atau mikroampere (mikroamper) (Umar, 2008: 5).
            Instrument is so deflect full scate with that line current the current thought the call must be 0,010 amp hence the current in the shunt is :
10 amp – 0,01 amp = 9,99 amp                
Since  the current are invertesing  propectional to the resistor  and rish the requived shunt resintance is 0,02 ohm.
So that one  has a low  resistence instrument which at the  same time required 10 amp for all. Scale deflection. The sunt  is ordinarily e closed within the case of the instrument although in same instances external shunts are provided (Greene, 1960: 633).
            Multimeter dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu multimeter analog dan multimeter digital . Multimeter analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur berdasar arus sedangkan multimeter digital dan besaran ukur berdasarkan teganggan yang dikonveksi kesinyal digital. (Soedato,2004: 20)






IV. ALAT DAN BAHAN
1.      Multimeter analog
2.      Multimeter digital
3.      Baterai dan tempat baterai
4.      Tahanan 600 dan 500 ohm
5.      Saklar
6.      Power supply
7.      Kabel penghubung

V. PROSEDUR KERJA
5.1 Multimeter Analog
1.        Observasilah multimeter dan kalibrasilah, yaitu dengan memeriksa apakah jarum sudah tepat berada di nol.
2.        Multimeter sebagai ohmmeter
a.     Ukurlah tahanan dengan multimeter sebagai ohmmeter
b.    Harga tahanan yang kedua dihubungkan seri
c.     Ukur harga tahanan R1+R2
d.   Hubungkan  R1 dengan R2 secara parallel, Ukurlah harga tahananya sekarang
3.        Multitester sebagai voltmeter AC (ACV)
a.    Ukurlah potensial pada stop kontak didinding dengan menggunakan multitester sebagai voltmeter AC alihkan ganggang saklar pengatur jangkauan ukur  ke 250 ACV
b.    Hubungkan power suplay dengan stop kontak dan hidupkanlah.
4.        Multitester sebagai voltmeter DC (DCV)
a.     Ukurlah potrensial antara titik a dan titik b
b.    Beda potensial antara a ke b dinyatakan multitester DC
c.     Tambah batrai 1 buah lagi DC(DCmA)


5.        Multitester sebagai ampermeter DC (DCmA)
a.     Ukurlah kuat arus DC Ma
b.    Hitung kuat arus
c.     Tambah 1 batrai secara seri hitung kuat arus

5.2    Multimeter Digital
1.        Observasi multimeter digital
2.        Lakukan memindahkan kabel dengan menekan tombol
3.        Pengukuran hambatan dengan multimeter digital
a.     Ukurlah harga tahanan dengan ohmmeter
b.    Ukur harga tahanan R1 dan R2 : R1+R2
c.     Ukurlah harga tahanan R1 dan R2 paralel 1/R1 +1/R2
4.        Pengukuran tegangan DC  dengan multimeter digital
a.     Ukurlah teganggan
b.    Ukurlah  teganggan keluaran power suplay
5.        Pengukuran kuat arus DC dengan multimeter digital
a.     Ukur kuat arus DCmA pada rangkaian
b.    Tekan tombol dan alihkan kabel merah
c.     Tukar R1=100 ohm R2= 50 ohm
d.    Tambah 1 batrai menjadi 2
6.        Pengukuran tegangan AC dengan multimeter digital.
a.     Tekan tombol dan atur kabel merah dan hitam
b.    Ukur tegangan AC untuk input power suplay
c.     Ukur tegangan keluaran AC power suplay
7.        Pengukuran kuat arus AC dengan multimeter digital
a.     Tekan tombol dan atur kabel
b.    Ukur tegangan AC untuk input power
c.     Ukur tegangan keluaran AC power suplay



8.        Pengukuran kuat arus AC dengan multimeter digital
a.     Tekan tombol dan ukur kabel hitam dan merah
b.    Ukur kuat arus AC
c.     Ukur tahanan bola lampu 100 watt
d.    Ukur teganggan  input
9.        Menggunakan hfe transistor dengan multimeter digital
a.     Atur tombol
b.    Ukur hfe transistor NPN
c.     Untuk transistor PNP

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil
1.    RESISTOR 1 (jingga-jingga-merah-emas) = 3300 5% Ω
2.    RESISTOR 2 ( merah- hitam-jingga-emas) = 20.00 5% Ω

A.    Pengukuran menggunakan multitester dan multimeter digital
1.      Menggunakan multitester sebagai ohmmeter
SECARA SERI
Teori
Praktek
23.300 ohm
50.000 ohm
SECARA PARALEL
Teori
Praktek
2.832,6 ohm
3.000 ohm
2.      Menggunakan multimeter digital sebagai ohmmeter
SERI
Teori
Praktek
23.300 ohm
2,5 ohm


PARALEL
Teori
pPraktek
2.832 ohm
2,75 ohm
B.     Pengukuran tegangan AC/DC  menggunakan multimeter digital
1.      Pengukuran tegangan AC
T
M
%Kesalahan
2 volt
1,2 volt
40 %
4 volt
3,4 volt
15 %
2.      Pengukuran teganggan DC
T
M
%Kesalahan
2 volt
1volt
50%
4 volt
1,3volt
67,5%

C.     Pengukuran  tegangan AC/DC menggunakan multitester
1.      Pengukuran tegangan AC
T
M
%Kesalahan
2 volt
0,8 volt
60%
6 volt
4,8 volt
20%
2.      Pengukuran Teganggan Dc
T
M
%Kesalahan
2 volt
0,9 volt
55%
6 volt
5,2 volt
13,3%



6.2 Pembahasan
            Pada percobaan kali ini, praktikan akan melakukan percobaan menggunakan multimeter digital dan multimeter analog. Dengan tujuan praktikum menentukan hambatan sebagai ohmmeter, kuat arus dan tegangan AC dan juga DC sebagai amperemeter dan voltmeter. Namun untuk praktikum sebenarnya multimeter yang kami gunakan hanya multimeter analog dikarenakan multimeter digital yang rusak, sehingga data diatas yang kami gunakan merupakan data dari kelompok lain.
            Langkah awal yang dilakukan yaitu menentukan terlebih dahulu hambatan yang terdapat pada resistor yang kami gunakan. Sesuai data dengan warna resistor pertama yaitu jingga-jingga-merah sehingga didapat hambatannya 3.300 Ω. Sementara, hambatan yang kedua 20.000 Ω dengan warna merah-hitam-jingga.
a. Percobaan pertama menentukan hambatan dengan cara seri dan paralel
Secara teori pada masing-masing rangkaian bisa dilihat pada lampiran hitung. Dan secara parakteknya hambatan yang didapat yaitu 50.000 Ω secara seri dan 3.000 Ω secara paralel.
b. Percobaan kedua menentukan tegangan AC dan DC
            Langkah awal kita mentukan tegangan AC terlebih dahulu dengan menyambungkan power supply ke multimeter analog. Untuk menentukan tegangan AC, kabel penghubung dari multimeter ke piower supply boleh terserah atau dalam artian tidak harus sesuai warna dalam penyambungannya.
            Sesuai data daiatas, voltase yang kami gunakan pada power supply yaitu 2 volt dan 6 volt. Hasil yang tampak atau yang ditunjukkan pada multimeter yaitu secara berturut 0,8 dan 4,8. Sehingga perntase kesalahan yang kami dapatkan berturut-turut 60 % dan 20 %. Hal ini dapat terjadi bisa dari kabel yang kami gunakan atau power supplynya sendiri yang sudah tua.
            Langkah kedua menentukan tegangan DC. Cara kerja sama dengan menntukan tegangan AC namun kabel harus disesuaikan dengan warna. Sesuai data diatas kesalahan didapat yaitu 40 % dan 15 %.
            Untuk pengukuran menggunakan multimeter digital tidak kami lakukan karena alat yang rusak walaupun sebenarnya multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi dan tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti dibandingkan multimeter analog.

VII KESIMPULAN
1.      Multimeter dapat dioperasikan dengan saklar sebanyak posisi meter dapat diubah menjadi ampermeter. Voltmeter dan ohmmeter dengan mudah.
2.      Multimeter analog biasanya digunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen dikarenakan apabila mengukur nilai suatu komponen multimeter analog kurang tepat dalam pengukurannya.
3.      Kalibrasi adalah cara yang dilakukan untuk menggembalikan kedudukan jarum pada angka nol.

VII DAFTAR PUSTAKA
Halliday, dkk.2010.Fisika Dasar.Jakarta: Erlangga.
Cooper,WD.1984. Instrument elektronik dan teknik pengukuran edisi 2.Jakarta : Erlangga.
Greene, SE.1960.Principle of physic.Bandung : Erlangga.
Soedojo, Peter.2004.Mekanika klasik.Yogyakarta: UGM.
Umar, Efrizon.2008.Buku pintar fisika.Jakarta: Erlangga.

IX LAMPIRAN HITUNG
1.        Resistor 1 ( jingga,jingga,merah,emas ) 3.300 5% ohm
2.        Resistor 2( merah,hitam,jingga,emas) 20.000 5% ohm

a.         Rangkaian seri
Rs = R1 + R2
     = 3300 ohm +20000 ohm
     = 23.300 ohm

b.        Rangkaian parallel
 =
   =  =  = 2832,6 ohm
c.        Persentasi kesalahan
%kesalahan =  X 100%

1.        Multimeter sebagai ohmmeter
    RANGKAIAN SERI

KR =  X 100%
KR =  X 100%
   = -114,6 %
  
  RANGKAIAN PARALEL
KR =  X 100%
           KR =  X 100%
                    = -5,91 %

2.        Multimeter digital sebagai ohmmeter
       RANGKAIAN SERI
KR =  X 100%
KR =  X 100%
       KR = 99,9%


        RANGKAIAN PARALEL
       KR  =  X 100%

       KR =  X 100%
             = 99,9 %

d.        Kesalahan mutlak
KM =   
1.        Multimeter sebagai ohmmeter
RANGKAIAN SERI
KM =  = 1,146

RANGKAIAN PARALEL
KM =  = 0,0591

2.        Multimeter digital sebagai ohmmeter
RANGKAIAN SERI
KM =  = 0,99

RANGKAIAN PARALEL
KM =  

PENGUKURAN TEGANGGAN AC/DC MENGGUNAKAN MULTITESTER
a.         Pengukuran teganggan AC
KR1 =

KR2 =

KM1 =

KM2 =


b.        Pengukuran teganggan DC
KR1 =
KR2 =

KMI =
KM2 =

PENGUKURAN TEGANGGAN AC/DC MENGGUNAKAN MULTIMETER DIGITAL
1.        Pengukuran teganggan AC
KR1 =  =

KR2 =  =

KMI =
KMI =
2.    Pengukuran teganggan DC
KR1 =


KMI =
KMI =
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar